FAMILY BLOG : Last trip on March 2013: Singapore....Legoland.....Phuket....Apa yang menarik di Phuket?......Hemmm...Pernah dengar JAMES BOND ISLAND? atau PHI-PHI ISLAND ?...!....

Selasa, 09 Februari 2010

Curug BAYAN, Baturaden (2)

Kawasan Baturaden merupakan sebuah kawasan wisata yang cukup populer di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Tengah. Hingga tahun 2006, kawasan ini merupakan satu-satunya kawasan wisata di kabupaten Banyumas. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung ke kawasan ini, maka diperlukan sarana-sarana penunjang yang berfungsi menopang kawasan wisata utama Baturaden.Dengan latar belakang tersebut, konsep desa wisata Ketenger digulirkan dan kemudian direalisasikan. Desa wisata ini berfungsi untuk menopang kegiatan pariwisata yang ada di lokasi wisata utama Baturaden. Sebuah desa wisata seharusnya memiliki suasana yang unik, khas dari desa yang bersangkutan, dan desa Ketenger dapat memenuhi persyaratan tersebut.
Tahun Baru 2010, menyambut datangnya Tahun Baru.....saya menginap di Curug Bayan, bersama keluarga besar.

Hi...Jessyca....lagi main air ya.....So sweet....Romantic place....

Penduduk asli Ketenger ya..??? ha..ha....abis anaknya, nggak pake baju sih.....

The Best Moment 2010.......

Memorable Picture .....sebelum meninggalkan Curug Bayan.....

Yang lainnya, pada main...Jeremy malah tiduran di atas batu....
Tidur dalam tenda ??? kenapa tidak??? new experience.....

Vila Bayan dengan pemandangan Curug-nya....

Ayo, sebelum main di sungai...foto dulu ya....

Curug BAYAN, Baturaden (1)

Kalau berkunjung atau sengaja berwisata ke Batu Raden Purwokerto - Jawa Tengah, ada baiknya ambil jalur pilihan/ alternatif melalui Kedung Banteng kalau dari arah Tegal- Bumiayu juga dari jalur Selatan melalui Ajibarang, sebelum masuk Kota Purwokerto di pertigaan Pasar Karang Lewas belok kekiri lurus terus mengikuti jalan utama, sampai di Kedung Banteng selanjutnya Batu Raden, salah Satu tempat wisata cukup terkenal di Purwokerto. Bila mempergunakan Bus atau mini Bus tidak dianjurkan melalui jalur ini, karena jalannya memang agak sempit bahkan Mobil kecilpun kalau berpapasan dengan Mobil lain harus hati2, tapi kondisi aspal jalan masih relatif baik sampai ke Batu Raden.
Pertama akan sampai di “Dam Jepang” ( tidak tahu kenapa di namakan begitu padahal dibangun konon jaman Belanda ) Seratus meteran dihulu sungai yang mengalir ke Dam itu, disanalah letak “Curug Bayan” salah Satu tempat wisata diantara beberapa tempat wisata menarik lainnya di Batu Raden. Dengan ketinggian +­­_ 1500 meter DPL dan juga dikelilingi bukit, hanya dari arah jembatan diatas Dam Jepang ke hilir sungai daerah yang terbuka dan terlihat menurun, pastilah udaranya sangat sejuk berubah dingin disore dan lebih dingin lagi pada saat malam hari.
Ditunjang keberadaan “Wisma Curug Bayan” dilokasi, yang mempunya Cottage dari Satu kamar sampai Tiga kamar dalam satu Cottage, sungguh ini suatu tempat yang amat sayang bila tidak di kunjungi kalau sempat berwisata ke Batu Raden, baik bagi Mereka yang berpacaran, Honey Moon maupun ber ramai2 dengan Keluarga khususnya bagi Mereka yang datang pasangan tanpa keluarga, yang masih senang memadu kasih tentunya, “Curug Bayan” salah Satu tempat yang amat sangat tepat dan menjanjikan untuk ber “Romantis” ria.
Kalo lagi rukun...rangkulan berdua ya...

Mana ya, yang belum mandi ???!
Asyiknya, naik perahu ban.......
Hmmmmm...jadi...ngggak...jadi....nggakkk....tekadin saja-lah.....
Jangan dituru! Adegan BERBAHAYA ! Proffesional Only !

Sambil nungguin Mattew...foto dulu ah....cepret!
Brrrrrrr...dingin juga airnya ....tapi segarrrrr....bening......

Awas !!! hati-hati...ntar jatuh.....batunya licin lho!

Kapan lagi bisa main bersama anak-anak??.......

Di bawah aliran Curug Bayan....

Time for FUN and PLAY.....

Christmas 2009 : Pelangi bagi sang Raja

Yang mana Jessyca ya?? Yang pakai baju kuning, hujau, mrah,biru atau orange? Hmmm...yang benar yang warnanya .....k u n i n g.

Berfoto bersama teman-teman "Closing Dance" Christmas 2009. Senangnya bisa melayani....

Sungai SERAYU

Suasana asri kampung halaman acapkali melahirkan kerinduan bagi orang-orang kota. Gemericik sungai dan hamparan sawah yang menghijau tidak lagi identik dengan ketertinggalan, tapi seperti oase batin yang selalu ingin dikenang dan didatangi. Bagi masyarkat kota, terutama kaum urban, suasa desa seperti itu seperti barang mahal. Tak heran kemudian, jika beberapa tahun belakangan, obyek wisata yang menghadirkan kembali suasana kampung mulai bermunculan. Orang-orang kota pun rela pergi jauh bahkan blusak-blusuk melintasi jalan yang rusak demi mendapatkan kembali suasana alam yang tidak bisa dijumpainya di kota. Di Banjaregara, Jawa Tengah, tepatnya di tepi Sungai Serayu, satu obyek wisata kampung dikembangkan untuk mereka yang ingin melepas penat di tengah suasana pedesaan. Sungai Serayu menyimpan beragam keindahan dari hulu hingga hilir. Salah satunya di titik yang melewati Desa Randegan, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara. Di sini, sungai yang berkelok-kelok dengan gemericik riamnya ini mengalir di pinggir persawahan yang memanjang sejajar dengan jalan Wonosobo-Banjarnegara. Di sinilah tempat wisata bernama Jujugan Serayu berada.

Jujugan Serayu adalah sebuah kampung wisata di pinggir Sungai Serayu yang konsepnya adalah resto dan pemancingan alam. Kampung wisata ini didirikan pada Januari 2008.Untuk menemukan obyek wisata ini tidak sulit. Bila Anda dari arah Wonosobo ataupun Banjarnegara cukup ikuti jalan utama yang menghubungkan dua kabupaten itu. Dari kota Wonosobo, jaraknya hanya 17 kilometer ke arah barat. Dari kota Banjarnegara hanya 9 kilometer ke arah timur.Gapura Jujugan Serayu menjadi penanda yang gampang untuk menemukan obyek wisata ini. Nuansa Jawa-Bali yang dibalut nuansa alam menjadi konsep wisata resto dan pemancingan ini. Nuansa dua budaya Nusantara ini langsung terasa begitu masuk obyek wisata tersebut. Pintu besar dari kayu di regol berarsitektur Bali akan menyapa kehadiran kita.Begitu masuk ke kompleks kampung wisata ini, kita akan menjumpai deretan gubuk dan saung di pinggir Sungai Serayu. Semua bangunan didominasi kayu, bambu, dan beratap rumbia. Beberapa tiang dibungkus dengan kain bermotif kotak hitam putih mirip kain khas tradisional Bali.Saung-saung tersebut selain untuk beristirahat juga sebagai tempat makan.

Pengelola tempat wisata ini menyediakan beraneka macam masakan seperti ikan bakar atau goreng gurami, nila, ikan mas, patin, lele, ikan asin, layur, ayam, dan lain sebagainya. Ayo....silahkan di coba!









Christmas TIME 2009

Berdua sama Ca ca, ya.......
Bertiga sama Koko Jemy dan Ca ca.....

Keluarga besar Thandana,.......


DI Bandung nih...tempatnya???! lupa nih...hik.hik



Jessy, mewakili teman2 kelas 1 untuk menyalakan lilin natal........

Fotonya kel Acis...waktu Rafa di baptis di GKI Gatot Subroto Purwokerto

Backgroundnya Boneka Pohon Natal : GKI Gatot Subroto Purwokerto

Bersama Mak Roen dan Mak Tegal......

Situ PATENGGANG


SITU PATENGGANG terletak di kaki Gunung Patuha, kabupaten Bandung. Secara administratif berada di desa Patengan, kecamatan Rancabali, kabupaten Bandung.

Dimana lokasinya?Kira-kira 50 km dari ibu kota kabupaten Bandung ke arah selatan, melewati Ciwidey suatu tempat persinggahan buat beli oleh-oleh makanan khas disana.
Selanjutnya ke Situ Patenggang akan melewati perkampungan dan perkebunan teh yang dinikmati sepanjang perjalanan. Luas kawasan wisata (danau/situ dan hutan) mencapai 150 ha.

Ada kerancuan nama objek wisata alam ini, ada yang menyebut Patengan, juga ada yang menyebut Patenggang. Dilihat dari etimologi nama Patengan berasal dari pateang-teang (saling mencari), menjadi pateangan (menunjukkan tempat pencarian) hingga akhirnya menjadi Patengan. Sedangkan nama Patenggang artinya adalah terpisah oleh jarak atau kondisi. Hingga kini dua nama tersebut tetap dipakai.

Namun jika melihat nama desa dimana danau itu berada adalah desa Patengan, kawasan Rancabali. Kawasan ini memiliki sebuah legenda sehingga muncul nama Situ Patenggang.


Sejarah atau mitos tentang situ ini muncul disebabkan karena seorang pangeran bernama Ki Santang, keponakan Prabu Siliwangi, menjalin cinta dengan seorang gadis gunung yang sangat jelita bernama Dewi Rengganis. Namun perjalanan cinta tidak semulus dan seindah seperti yang dibayangkan oleh keduanya. Mereka dipisahkan karena suatu keadaan peperangan, sehingga air mata mereka membentuk sebuah situ atau danau. Selanjutnya danau itu dinamai Situ Patenggang. Pada akhirnya mereka dapat berkumpul kembali pada sebuah batu di nanau tersebut yang kini diberi nama Batu Cinta. Konon siapapun yang pernah berkunjung dengan pacarnya ke batu tersebut, maka cinta mereka akan abadi.
Situ Patenggang merupakan sebuah objek wisata alam di daerah Bandung Selatan. Berada pada ketinggian 1600 m dari permukaan laut, memiliki panorama yang indah memikat. Hamparan hijau kebun teh bagaikan karpet alam, ditambah lagi dengan udara yang dingin dan bersih serta pancaran matahari yang hangat, memberikan kesan damai dan tenteram bagi para pengunjungnya sebelum mereka sampai ke Situ Patenggang. Dulunya kawasan ini merupakan kawasan cagar alam atau taman nasional. Namun pada tahun 1981 telah resmi berubah menjadi sebuah taman wisata alam. Untuk menikmati objek wisata Situ Patenggang ini, tersedia fasilitas perahu yang bisa disewa untuk mengelilingi sebuah pulau kecil yang berada di tengah danau. Pulau tersebut dinamakan Pulau Sasuka.

Behind the Naural Panoramic View.......

Lho..ada kecinci ???! ha.ha...bukan ! Ini Jessyca........

Memorable picture.....

Jessy sama mami di Batu Cinta

Wonderful partner....wonderful life